Adanya hambatan yang
dialami siswa pada saat belajar dapat diketahui dengan adanya
kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Hambatan tersebut mungkin disadari atau
mungkin juga tidak disadari oleh orang yang mengalami hambatan dalam proses
mencapai hasil belajarnya. Akibatnya prestasi yang dicapainya berada di bawah
yang semestinya.
Kesalahan timbul akibat
adanya kesulitan siswa dalam belajar. Seorang anak yang mengalami kesulitan
dalam belajarnya akan menunjukkan ciri-ciri dari adanya masalah yang dialami,
seperti yang dituliskan oleh Mappaita Muhkal (dalam Rahim, 2013) sebagai
berikut: (a) menunjukkan hasil belajar yang lebih rendah (dibawah nilai
rata-rata) yang dicapai oleh kelompoknya; (b) hasil yang dicapai tidak seimbang
dengan usaha yang dilakukannya; (c) lambat dalam melaksanakan tugas-tugas
belajarnya; (d) menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar; (e) menunjukkan
tingkah laku yang berkelainan dan; (f) menunjukkan gejala emosional yang kurang
wajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kesalahan adalah perihal salah; kekeliruan; kealpaan, sehingga jika
kesalahan itu dihubungkan dengan objek dasar matematika menurut Soedjadi (2000:
13), kesalahan yang dimaksud yaitu:
1. Kesalahan fakta adalah kekeliruan
dalam menuliskan konvensi-konvensi yang dinyatakan dengan simbol-simbol
matematika. Contoh: kesalahan dalam mengubah permasalahan ke dalam bentuk model
matematika, kesalahan dalam menginterpretasikan hasil yang didapatkan dan
kesalahan dalam menuliskan simbol-simbol matematika.
2. Kesalahan konsep adalah
kekeliruan dalam menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Konsep
yang dimaksud dalam matematika dapat berupa definisi. Contoh: kesalahan dalam
menggolongkan suatu relasi, apakah merupakan suatu fungsi atau tidak.
3. Kesalahan operasi adalah
kekeliruan dalam pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan
matematika yang lain. Contoh: kesalahan dalam menjumlahkan, mengurangkan, dan
kesalahan dalam operasi matematika lainnya.
4. Kesalahan prinsip adalah
kekeliruan dalam mengaitkan beberapa fakta atau beberapa konsep. Contoh:
kesalahan dalam menggunakan rumus ataupun teorema serta kesalahan dalam
menggunakan prinsip-prinsip sebelumnya.
Rosita (dalam Rifai, 2012)
mengemukakan bahwa jenis-jenis kesalahan umum yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika antara lain:
1. Kesalahan konsep
Kesalahan konsep adalah
kesalahan memahami gagasan abstrak. Konsep dalam matematika adalah suatu ide
abstrak yang mengakibatkan seseorang dapat mengklasifikasikan objek-objek
atau kejadian-kejadian dan menentukan apakah objek atau kejadian itu merupakan
contoh atau bukan contoh dari ide tesebut. Herman Hudoyo (dalam Rifai, 2012)
menyatakan bahwa belajar konsep adalah belajar memahami sifat-sifat dari
benda-benda atau peristiwa untuk dikelompokkan dalam satu jenis.
Kesalahan konsep dalam
matematika berakibat lemahnya penguasaan materi sacara utuh dalam matematika,
aturan mempunyai makna yang sama dengan prinsip. Prinsip dalam matematika yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah berbagai dalil, hukum, dan aturan atau
rumus-rumus yang berlaku dalam mencari penyelesaian soal-soal metematika.
2. Kesalahan menggunakan
data
Kesalahan menggunakan data
berkenaan dengan kesalahan dalam menggunakan data, seperti tidak menggunakan
data yang seharusnya dipakai, salah dalam menstubtitusi data ke variabel atau
menambah data yang tidak diperlukan dalam menjawab suatu masalah.
3. Kesalahan interpretasi
bahasa
Kesalahan interpretasi
bahasa adalah kesalahan mengubah informasi ke ungkapan matematika atau
kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika. Bahasa matematika
merupakan bahasa simbol sehingga pemahaman terhadap simbol-simbol tersebut
merupakan prasyarat utama untuk dapat memahami matematika.
Persoalan matematika
biasanya disajikan dalam bentuk diagram, tabel, soal cerita, dan sebagainya.
Kesemuanya itu mempunyai arti dan akan menjadi jelas apabila dapat
diinterpretasikan dengan benar. Untuk menyelesaikan persoalan matematika yang
berbentuk soal cerita maka terlebih dahulu harus mengubah soal cerita yang
menggunakan bahasa sehari-hari menjadi kalimat matematika. Jika salah dalam
mengartikan maka tidak mungkin memberi solusi yang tepat.
4. Kesalahan teknis
Kesalahan teknis berkenaan
dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi. Siswa tidak dapat
mengidentifikasi operasi yang tepat atau rangkaian operasinya. Kesalahan ini
dapat terjadi ketika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang mengarah ke
jalan buntu yang dapat berupa ketidaktahuan siswa dalam memilih prosedur yang
tepat untuk menyelesaikan operasi-operasi yang ada.
Kesalahan dalam perhitungan
termasuk dalam kesalahan teknis. Dalam menyelesaikan masalah matematika,
meskipun sudah mampu menentukan dan menggunakan algoritma, tetapi jika
melakukan kesalahan perhitungan atau kesalahan operasi aljabar, maka tetap akan
memberikan solusi yang tidak tepat atau salah. Jadi dalam menyelesaikan soal
matematika sangat diperlukan adanya kemampuan teknis yang baik.
5. Kesalahan penarikan
kesimpulan
Kesalahan dalam penarikan
kesimpulan yang dlakukan oleh siswa dapat berupa melakukan penyimpulan tanpa
alasan pendukung yang benar atau melakukan penyimpulan pernyataan yang tidak
sesuai dengan penalaran logis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar